Modifikasi 245 DK Personal Style, Nyesal Dijual Kini Dibeli lagi

Modifikasi 245 DK Personal Style


Saat hendak meminang Honda Civic Turbo, Kiegan Henli Wijaya awalnya ingin yang berkelir putih."Tapi karena mobil di rumah putih semua, coba hitam deh. Padahal sebenarnya putih lebih gampang dimodifnya, hehehe.."kekeb Kiegan, sapaan akrabnya.

Makanya, jadi tantangan tersendiri untuk memodifikasi mobil barunya yang bewarna hitam ini."Saya coba langsung ganti knalpot Valvetronic, plus ganti HKS Street Legal. Sekarang tambah lagi custom full exhaustp/penya, mulai dari down pipe sampai belakang. Buatnya di Dede Exhaust," ujarnya panjang lebar.

Setelah itu, ia melakukan remap ECU dengan Hondata di MC Racing di Sunter, Jakut."Langsung naik jadi 245 dkdan 333 Nm torsinya/'bilang pria berkaca mata ini. Terakhir ia mengganti filter udara dengan open filter Mishimoto dan blow off valve GReddy.


Eksterior: Add-on lips Honda Civic Type R custom, side skirt dan rear diffuser carbon custom, ducktail Spoon carbon custom, gril carbon custom. Interior: Stiker karbon 5D, Mesin: Blow off valve GReddy, open filter Mishimoto, remap ECU Hondata, knalpot custom, Kaki-kaki: Work Kiwami matte black, per custom

UPGRADE KAKI-KAKI

Usai menaikkan performa mesin, ia beralih ke kaki-kaki. Pelek standar diganti di gerai SM Motorsport/'Saya pilih Work Kiwami matte black, karena menurut saya gaya pelek ini mirip HRE P1 dan Vossen Vorsteiner. Kelihatan gaya Eropanya gitu, padahal pelek Jepang," ielaspria 18tahunini. Untuk pernya pakai custom buatan Ujang BSD Autopart.
Barulah setelah itu lanjut memodifikasi eksteriornya, dengan menambahkan body kit. Mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Alarm Sutra, Tangsel, ini memasang add-on lips depan Civic Type Rcustom, side skirt dan rear diffuser custom carbon, juga ducktail custom Spoon carbon. Gril depan yang bernuansa chrome, lantas dilapis carbon agar kesan monochromenya semakin jelas. ,

Di interior anggota komunitas Nozzle ini hanya menambahkan GReddy boost meter dan stiker karbon 5D di dasbor dan doortrim. Selebihnya masih standar.* Kyn

Nyesal Dijual Kini Dibeli lagi


Istilah'lebih baik menyesal beli daripada nyesel enggak beli 'memang benar adanya. Hal itu dialami sendiri oleh Edy Sulistio. "Sekitar 5 tahun lalu saya bosan sama mobil yang saya pakai. Semua dijual, termasuk si wagon ini. Eh, belum lama pas dijual sama Vino, jadi kepikiran lagi. Meski harganya jadi lebih mahal, akhirnya saya beli lagi, hahaha.."gelak Edy.

Yup, yang dulu membeli Honda Accord Maestro Sation Wagon keluaran 1993 miliknya yang satu-satunya di Indonesia ini, adalah Vino dari bengkel Platinum di Jakarta Timur.. Di tangan Vino, mobil ini pelan-pelan dirapikan dan dilengkapi yang kurang-kurang."Untung Vino apik orangnya/'ujar Edy dengan nada lega.
Setelah deal, mobil langka ini pun langsung diboyong ke garasi rumah Edy di kawasan BSD,Tangsel, lalu'dipingit'biar go/chilang lagi."Saking sudah mulus banget sekarang,go/cdibawa kemana-mana. Ini baru keluar lagi karena mau difoto./ie/ie/ie..," kekehnya. Ckckck...

Karena mau diliput, Edy pun mengganti pelek aslinya dengan Mugen M7yang tak kalah langka."Ini pelek sudah beberapa kali pindah, dan semuanya Maestro sedan. Baru ini dipasang di wagon"sebutnya. Pelek berukuran 15x6 inci ini dibalut ban Yokohama ukuran 205/60 Rl5.

Untunglah mobil ini sejak dulu aksesori Honda Accessnya sudah lumayan lengkap. Sebut saja seperti foglamp depan, intersection lamp, washer lamp, side marker dan juga door visor. "Jadi sudah gak perlu nyari nyari lagi,"bilang ayah 2 anak ini.

Masuk ke interior, seluruhjok sudah dilapis dengan kulitwarna abu-abu karena bahan aslinya memang sudah kurang bagus. Lalu karpet beludru dengan logo Honda of America, terpasang rapi di lantai. Bahkan logo ini pun juga ada di tuas matiknya."Saya juga nambahin dashboard tray Accord Maestro di atas dasbornya, " ujarnya.

Sekarang Maestro wagon ini pun kembali parkir di garasi rumah Edy. "Saya pake sesekali aja, kalau lagi pengin, hahaha.." ujar Edy sambil tertawa. Jadi mobil klangenan nih! 


Dian Wahyu memang enggak pernah kehabisan ide soal modif mobil. Beberapa tahun lalu ia pernah masuk OrO/WOT/Fdengan Mercy C230T wagon miliknya,yang tentunya sudah dimodifikasi pakai air suspension, pelek MAEdanjokRecaro. Seka rang, Toyota Voxy inilah yang jadi'mainan'barunya.

"Awalnya mau nyari Toyota Alphard seken. Pas lihat Voxy baru ini keluar, langsung pesen ini aja"
tutur pria yang akrab disapa Kojek ini. Sambil menunggu mobil datang, ia sudah mulai mencari referensi modifikasi yang cocok untuk mobil barunya.
Akhirnya serangkaian modifikasi pun dilakukan ketika sang Voxy ini datang."Baru Agustus kemarin gue bisa nikmatin. Perjuangan modifnya iuar biasa euy, hahaha.. ,"gelaknya. Seperti apa perjuangan modif mobil ini? Lanjut bacanya ya! • Kyrr


Masih di Akasi Motor, pria 38 tahun ini sekalian pasang body kit. "Goenaksir model Kuhl Racing, sporti banget!" serunya. Body kit ini juga dibuat lebih 'gondrong' untuk ngejar cepernya. Ketika masih kurang ceper, ditambah lagi pakai splitter. "Aslinya Kuhl Racing memang ada splitter-nya," jelas salah satu anggota Valkulture Indonesia ini.




AIR SUS PERTAMA
Proyek pertama, Kojek coba memasang air suspension. "Guebawa ke Akasia Motor buat pasang airsus-nya," tutur Kojek. Air susyang dipakai adalah Airlift 3P Pressure Control, sedangkan balonnya pakai Airpride. Air sus A titik ini dipilih karena bisa dimemori.

"Jadi, kalau guelagi berkendara sendirian, settingan memorinya beda dengan kalau guelagi sama keluarga," jelasrsya. Untuk sokbreker depan, aslinya dicustom pakai pillow ball, dan dudukannya dinaikkan ke atas untuk ngejarceper yang lebih poll

DUA KALI GANTI PELEK
Beres dengan airsus, pemukim di Bogor, Jawa Barat ini beralih ganti pelek. Awalnya pelek SSR SP3 20 inci yang disematkan. "Sekarang ganti lagi pakai Southern Ways Glits Magnesium Forged ukuran 20x8,5+9,5 inci. Bannya pakai Nitto Info 235/30 R20 di depan dan Hankook 245/30 R20 untuk belakang," sebutnya.

Oh iya, pelek jenis 2 piece construction model mesh ini dipilih yang berwarna gold, biar terlihat kontras dengan bodinya yang berwarna putih.


Karena konsepnya adalah mobil keluarga, maka interior pun dibikin lebih nyaman untuk 3 anak dan istrinya. Ubahannya simple saja, seperti mengganti tombol start/stop pakai keluaran Gazoo Racing. Lalu kaca spion juga diganti dengan Voxy versi JDM bermotif biru, yang juga berfungsi sebagai rain clearing blue mirror.
Oi lanjut ganti headun/f 2DIN berlabel Pioneer AVH-X595BT, plus pasang headrest monitor 7 inci merek Casca. Sementara untuk meningkatkan kualitas suara, diaplikasikannya speaker 2-way Morel Maxximo, serta di bawah jok belakang ditanam subwooferaVM Soundstream.


MESIN

Untuk mesin, Kojek cuma ganti filter udara standar dengan lansiran K&N. "Belum ada part aftermarket-nya buat upgarecle performa mesin Voxy," ucapnya.

Data Modifikasi 
Eksterior: Body kit Kuhl Racing custom, garnis chrome lapis stiker matte black. Interior & Audio: Start/stop button Gazoo Racing, headunit Pioneer AVH-X595BT, head rest monitor Casca, speaker 2way Morel Maxximo. sunwoofer aktif Soundstream. Mesin .-Filter udara K&N. Kaki-kaki: Air suspension Airlift 3P Pressure Control, balon Airpride, sokbreker depan custom pillow ball, pelek Southern Ways Glits Magnesium Forged 2 piece construction 20x8.5+9.5 inci. ban Nitto Info 235/30 R20 (depan) dan Hankook 245/30 R20 (belakang).
+ Toyota Voxy pertama di Indonesia yang pakai air sus 
-  Interior belum banyak ubahan

Mitsubishi Xpander Ultimate 2017 Kaki Tetap Empuk


Mitsubishi Xpander menggunakan pelek 20 inci, belakangan kian marak. Dalam komunitas Xpander Mitsubishi Owner Community (XMOC) saja, terhitung sudah 20 mobil. Penasaran bagaimana caranya Xpander bisa pakai pelek 20 inci? Simak penuturan Harry Maulana yang sudah menggunakan pelek gambot ini.
"Awalnya saya sempat pakai pelek OEM Honda Accord 17 inci. Lalu penasaran pengin nyoba pelek 20 inci. Soalnya 18 inci atau 19 inci menurut saya nanggung/'bilang Harry, la pun mulai cari info pelek yang oke dan ukuran yang aman untuk Xpander.
Kebetulan ia berteman dengan Ovie yang juga sudah pakai pelek 20 inci di Xpandernya."Dari dia saya tahu o/rseryang aman itu +45 dan lebarnya 8,5 inci,"tukas pria berkaca mata ini. Jadilah pelek replika Vorsteiner VF103 motif carbon graphite ukuran 20x8,5 inci rata, dipilih oleh ayah satu anak ini.
Untuk bannya pun ada perhitungan sendiri/'Yang aman adalah ukuran 235/35 R20 di bagian depan, dan 245/35 R20 di belakang,"bisiknya. Nan, tetap stabil buat manuver, suspensinya agak diceperkan sedikit, dengan menggunakan per custom dan Prime damper. Hasilnyaciamik! Pelek terlihat rata dengan sepatbor depan belakang dan pastinya terlihat makrn keren.
Namun meski mengusung pelek lebar dan besar, ketika OTOMOTIF mencoba mobil ini melewati jalan aspal dan permukaan cone block, bantingannya masih nyaman dan relatif empukl'Terasa sedikitkeras kalau ketemu sambuhgan jalan atau jalan berlubang.Tapi, over all masih nyaman dan empukto/c," tegas Harry.


Kelar kaki-kaki.giliranbodidipercantikdengan mengaplikasi body wrap Alicar motif satin grey. "Saya pengin abu-abu yang beda. Awalnya karena lihat BMWyang lagi pasang stiker itu. Akhirnya ikutan pasangjuga, hehehe." kekeh pemukim di Jaksel ini. Kemudian seluruh panel chromedibalut stiker motif karbon, mulai dari gril, spion, lis kaca, handle pintu dan lainnya.

Masuk ke interior, seluruh jokdibikin lebih nyaman dengan meretrim ulang pakai bahan Lederlux' warna hitam. Lalu untuk audio, Harry hanya menambahkan subwoofer aktif Venom VX6.8PB, yang diperkuat power4channe/Venom Pandora VPR3.4. Penempatannya diletakkan di bawah jok penumpang kiri.

Terakhir, di sektor motor penggerakoleh Harry diganti filter udara pakai produk K&N, serta aplikasi coil booster Iforce untuk memaksimalkankinerja pengapian. Selain itu, ia juga memasang cover mesin aksesori, serta tutup radiator Ralliart. • Kyn


Eksrerior: Body wrap Alicar Satin Grey, stiker karbon, garnis lampu depan belakang. Interior & Audio: Retrim jok Lederlux, subwoofer ak'tif Venom VX6.8PB, power 4 channel Venom Pandora VPR3.4. Mesin: Filter udara K&N. coil booster Iforce. tuup radiator Ralliart. knalpot HKS Hi-Silent Jfaii-iaii: Pelek replika Vorsteiner VF103 carbon graphite 20x8,5 inci rata, ban Accelera ukuran 235/35 R20 (depan) dan 245/35 R20 (belakang), per custom. Prime damper.
+ Paduan warna pelek dan bodywrap b tampilanjadi sangar
- Audio masih bisa dimaksimalkan

Sumber Info : Tabloid Otomotif Edisi September

Postingan Populer