Kemajuan Industri Otomotif Yang Beragam
Program pemerintah guna mendorong kemajuan industri otomotif
memang beragam. Salah satu yang terkenal adalah adanya progan LCGC yang
memberikan kesempatan masyarakat untuk segera memiliki sebuah kendaraan baru.
Meski program ini dirasakan cukup menggoda, namun tidak semua APM yang
mengajukan diri. Dan salah satu yang mengajukan diri adalah PT. Suzuki
Indomobil Sales selaku APM resmi dari mobil Suzuki di Indonesia.
Untuk bermain dikelas ini, Suzuki pun menggunakan Suzuki
Karimun Wagon R. Mobil yang telah terjual sebanyak 4 juta unit di Jepang sejak
pertama kali diluncurkan pada tahun 1993 ini dharapkan mampu menjawab kebutuhan
masyarakat commuter yang membutuhkan kendaraan yang tidak hanya murah namun
juga fungsional dalam segala hal.
Lantas bagaimana Karimun Wagon R mencoba menjawab tantangan
tersebut?
Desain
Tidak dapat dipungkiri bahwa Karimun Wagon R merupakan sebuah kendaraan yang memiliki desain eksterior yang sederhana. Kecil, boxy dan tidak memiliki kesan yang ‘wah’ pada pandangan pertama. Namun setelah diperhatikan lebih seksama, Karimun Wagon R memiliki beberapa poin yang pantas untuk diulas.
Dari depan, yang paling menggoda mata tentu saja logo burung
berlapis krom yang disematkan. Tidak jelas burung apa (dan tidak dijelaskan
oleh pihak Suzuki), namun desainnya menyerupai burung Garuda Pancasila. Tak
hanya logo, grill depannya yang dibuat berpalang juga turut dilapisi krom.
Sementara itu, pada headlamp depan, Suzuki memberi aksen biru di salah satu
sudut dan memberikan kesan cukup sporty pada mobil ini.
Nuansa sederhana juga juga hadir di sisi Karimun Wagon R.
Tidak telalu banyak lekukan untuk memberikan kesan aerodinamis di mobil ini. Demikian
juga pada sisi belakang belakang mobil. Cukup low profile dengan hanya
menyematkan pembuka bagasi berlapis krom.
Meski terasa sederhana, namun terlihat Suzuki cukup apik
mendandani interior mobil. Nuansa cerah dengan menyelipkan warna beigde ke
interior memberikan nuansa yang cukup nyaman. Dashboard juga dihadirkan dengan
two tone colour sehingga memberikan nuansa yang lebih hidup.
Perfomance
Mobil LCGC tidak diperbolehkan untuk menggunakan mein
berkapasitas lebih dari 1200cc. Sehingga Suzuki pun hanya menyematkan mein
sebesar 1000cc untuk mobil ini. Dan pilihan Suzuki ini rasanya cukup tepat
karena dimensinya yang kecil rasanya tidak perlu mobil dengan mesin
berkapasitas besar.
Kini saatnya untuk menguji mobil ini. Kaki kiri menginjak
kopling dan terasa agak keras.demikian juga saat memasukkan gigi 1, tuas perseneling
terasa agak berat. Kaki pun menginjak pedal gas dan mobil mulai melaju.
Ada putaran bawah, rasanya mobil ini kurang melaju. Kami coba mengikuti petunjuk dari gear shift indicator untuk memindahkan gigi. Perpindahan gigi dilakukan pada saat rpm telah menyentuh angka 2000. Namun saat melaju di utaran atas mobil terasa lebih responsif. Tak hanya itu, meski kecepatan telah menyentuh angka 110 km/jam, namun mobil masih terasa stabil.
Saat di kemacetan, dimensi kecil Karimun Wagon R pun memberikan banyak keuntungan. Mobil dapat meliuk menghindari kemacetan dengan cukup mudah. Tak hanya itu, mobil ini pun memiliki kemampuan berbelok secara tajam.
Selain mencobanya di jalur perkotaan, kami juga menelusuri jalan-jalan tikus. Sekali lagi, dimensi yang kecil ditambah dengan handling yang apik menjadikan mobil ini cukup mudah melintasi jalanan yang kecil.
Suspensi terbilang tidak terlalu keras tapi juga tidak empuk.
Meski jalan yang kami lalu terbilang tidak terlalu mulus, namun guncangannya
cukup teredam walau tidak sepenuhnya.
Comfort
Dilihat dari luar sih mobil ini memang terlihat kecil tapi dalemannya, lega! Ya, Suzuki memang sengaja menggunakan mobil yang mengkotak agar membuat dimensi kabin menjadi terasa luas. bahkan Suzuki mengklaim bahwa mobil ini memiki dimesi kabin paling luas dikelasnya.
Pada sisi pengemudi, kursi daat disesuaikan dengan cukup
mudah untuk mendapatkan posisi mengemudi yang nyaman. Legroom yang tersedia pun
cukup lega meski mobil ini termasuk berdimensi mungil.
Tak hanya pada sisi pengemudi, sisi penumpang depan pun mendapa porsi yang tidak jauh beda dengan pengemudi. Mash lega dengan kaki yang masih nyaman untuk diluruskan. Meski kursi depan cukup lega, namun kursi belakang terlihat masih cukup lega untuk 2 orang dewasa.
Leganya Karimun Wagon R ternyata tidak sebatas untuk
pengemudi dan penumpangnya, namun ternyata juga untu bagasinya. Ya, bagasi
mobil terbilang cukup luas jika dibandingkan dengan mobil lain yang sekelas.
Bisa dibilang, ini menjadi seperti MPV kecil.
Fitur
Dengan harga yang tidak sampai Rp. 100 juta, rasanya terlalu muluk kalau kita berharap fitur yang wow. Mobil ini hanya memiliki 1 fitur hiburan saja, yaitu head unit doble din yang mampu memainkan CD, MP3 dan radio.
Sementara untuk membantu efisiensi bahan bakar, Suzuki telah
menyematkan gear shift indicator. Fitur ini menginformasikan kapan saat yang
tepat untuk memidahkan perseneling baik itu naik ataupun turun. Sehingga
efisiensi bahan bakar yang diharapkan dapat tercapai.
Fitur lainnya ang pantas kami acungi jempol adalah adanya
underseat tray dikursi penumpang depan. Ini adalah sebuah rak yang diletakkan
tepat dibawah kursi penumpang depan. Raknya cuku besar dan bisa menampung 1
buah laptop dan beberapa printilan lainnya.
Harga
‘Mobil Super’, itulah julukan yang diberikan oeh Suzuki untuk mobil ini. Super sendiri merupakan singkatan dari Spacious, Useful, Practical, Efficient dan Rasonable. City Car dengan fungsi nyaris sama dengan MPV ini memang super. Dijual dengan harga mulai Rp. 77 juta untuk tipe GA, Rp. 88,9 juta untuk tipe GL dan Rp. 99,9 juta untuk GX, memang harga yang masuk akal.
Dengan harga dan fungsionalitasnya, maka tidak heran jika
warga commuter menjadi segmen pasar yang empuk bagi Karimun Wagon R. Bukan
begitu?
|
Otomotif |
|